Menampilkan Metode UMMI, Program Kelas Tahfidz Mencuri Perhatian Masyarakat

GAMPING - Peserta didik program Tahfidz SMP Muhammadiyah 1 Gamping mendemonstrasikan model menghafal Al Qur'an dengan metode UMMI saat Soft Opening Muhammadiyah Green School (MGS) Yogyakarta pada Rabu, (17/7) di halaman SMP Muhammadiyah 1 Gamping. Penampilan memukau itu diawali dengan unjuk kualitas hafalan, dilanjutkan membaca Al Qur'an dengan cara membaca yang fasih.

"Kami mendemostrasikan metode pembelajaran dan menghafal Al-Qur'an dengan metode UMMI, pada mulanya menghafal dua surat dari juz 30 yaitu surat Al-Bayyinah dan surat Al-Alaq, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Baqarah ayat 1-14, dengan bacaan yang tartil dan fasih," kata Ustazah Alfia Reza Adah, S.Pd.

Keempat peserta didik (Intan Nabila Liza, Iqlima Hanifa Ramadhani, Lintang Anastasya Dwi A., Agil Salsa Nabila) memang tampil dengan percaya diri tinggi disertai kemampuan hafalan dan bacaan yang fasih, sehingga tamu yang hadir (orang tua, masyarakat, pejabat Kecamatan, dan pimpinan Muhammadiyah) memberi penghargaan yang luar biasa usai penampilan.

Apresiasi juga disampaikan inisiator program MGS, Dr. Ir. Samiyanto, M.Sc., seusai sambutan, menurutnya penampilan kelas Tahfidz dapat membuktikan kualitas pola bimbingan hafalan dengan metode UMMI. "Hati saya bergetar mendengar hafalan tadi. Apakah Bapak Ibu tidak ingin putra-putri kita memiliki kemampuan seperti tadi bahkan lebih? Ini membuktikan hasil kerja keras bimbingan SMP Muhammadiyah 1 Gamping dalam membina peserta didik," ungkapnya.

Kepala SMP Muhammadiyah 1 Gamping, Umi Rochmiyati, S.Pd., sempat menyinggung keunggulan metode menghafal UMMI dibanding metode lainnya. Menurutnya, metode UMMI tidak sekedar membantu peserta didik menghafal dengan cepat, namun benar-benar memperhatikan kualitas bacaannya.

Menurut Ustazah Alfia Reza Adah, S.Pd., metode UMMI sangat memperhitungkan pengucapan yang benar dalam membaca Al Qur'an. Sebab membaca tanpa memperhatikan makhraj dan panjang pendek dapat merubah makna bacaan. "Keunggulan tahfidz dengan metode UMMI dapat dilihat dari segi fashohah dan tartil yang sangat diperhatikan. Jadi menghafal bukan hanya sebatas menghafal saja, tapi di dalam menghafal semua aspek dalam membaca Al-Qur'an sangat diutamakan seperti makhraj dan panjang pendek, kedua hal itu menjadi vital dalam membaca Al Qur'an," jelasnya.

Saat dikonfirmasi mengenai target hafalan, Umi Rochmiyati, S.Pd., mengatakan kelas Tahfidz minimal dapat menghafal 2 (dua) juz selama 3 (tiga) tahun. "Targetnya untuk kelas tahfidz kedepannya yaitu dapat menghafalkan Al Qur'an minimal 2 (dua) juz dalam waktu 3 (tiga) tahun dengan ketentuan bacaan harus fasih dan tartil. Serta memperbaiki karakter peserta didik sehingga dapat menerapkan karakter qur'ani dalam kehidupan sehari-hari," pungkas Direktur Muhammadiyah Green School (MGS) Yogyakarta itu. (ang.)