Program Full Day Pesantren Muhammadiyah Green School Yogyakarta Terapkan Stop Plastik

Gamping - Program Full Day Pesantren Muhammadiyah Green School (MGS) Yogyakarta yang diselenggarakan di SMP Muhammadiyah 1 Gamping melaksanakan program baru bertajuk "Stop Plastik" Selasa, (23/7) bertepatan upacara bendera memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Program yang bertujuan mengurangi penggunaan sampah plastik tersebut disosialisasikan secara langsung oleh Kepala Sekolah di hadapan seluruh warga sekolah.


Menurut Waka bid. Kesiswaan, Angga Trio Sanjaya, S.Pd., langkah pertama penerapan program ini dilakukan dengan sosialisasi kepada seluruh peserta didik, orang tua, dan para pedagang di kantin. Setelahnya, peserta didik diwajibkan membawa peralatan makan dan minum masing-masing.

"Kami telah melakukan sosialisasi kepada peserta didik agar tidak menggunakan plastik dalam membeli makanan. Untuk itu kami juga mewajibkan mereka membawa alat makan dan minum dari rumah, karena di kantin sendiri pedagang tidak diperkenankan menggunakan plastik," ujarnya.

Hal sanada juga disampaikan Kepala Sekolah sekaligus Direktur Pesantren Modern MGS Yogyakarta, Umi Rochmiyati, S.Pd., mengenai pelarangan sampah plastik. Menurutnya, semua warga sekolah wajib menaati peraturan yang berlaku, baik itu siswa, guru dan karyawan, maupun pedagang. "Semua warga harus bersama mensukseskan program ini, tidak terkecuali. Khususnya bagi pedagang, jika ada yang masih melanggar tidak akan kami ijinkan di sini," jelasnya.

Lebih lanjut, menurut Kepala Sekolah, program 'peduli lingkungan' ini merupakan upaya mewujudkan salah satu komponen dari empat karakter utama Pesantren Modern Muhammadiyah Green School Yogyakarta yang berbasis full day school di SMP Muh 1 Gamping. "Ini merupakan salah satu aplikasi dari program peduli lingkungan dari MGS Yogyakarta. Kita mulai pendidikan karakter dengan mengurangi sampah plastik dulu," pungkasnya.

Untuk mendukung program ini, menurut Waka bid. kesiswaan, sekolah akan memberikan pembeda berupa kewajiban membawa satu tanaman bagi peserta didik yang tidak membawa alat makan dan minum. "Mengingat peralatan makan dan minum sangat krusial, maka setiap kali peserta didik tidak membawa peralatan tersebut, mereka harus menyumbangkan tanaman ke sekolah. Hal ini dilakukan sesuai dengan visi sekolah kita, yaitu sekolah hijau," katanya. (ang/alv)