Serius Kembangkan Delapan Kecerdasan Siswa, MGS Melaksanakan Seminar Multiple Intelegency
Memperkuat program Muhammadiyah Green School (MGS), SMP Muhammadiyah 1 Gamping melaksanakan Seminar Kecerdasan Majemuk, Sabtu (1/2) di Gedung SMP Muhammadiyah 1 Gamping. Kegiatan tersebut disampaikan langsung Wakil Dekan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Dr. Yuli Fajar Susetyo, M.Si., dan dihadiri oleh Guru dari SMP Muhammadiyah 1 Gamping, SD Muhammadiyah Ambarketawang 2, dan SMK Muhammadiyah Gamping.
Menurut Dr. Samiyanto, selaku pengagas program MGS, sejatinya MGS memiliki empat karakter utama yang nantinya akan dikembangkan, yaitu karakter Akhlak Qur'ani, Multiple Intelegency, Peduli Lingkungan, dan Teknologi Informasi. Namun dalam seminar tersebut, khususnya hanya akan dibahas mengenai karakter kecerdasan majemuk dan penerapannya dalam pembelajaran. "Penting memahami masing-masing karakter tersebut dengan mendalam, sehingga kita dapat paham bukan hanya pada konteks teori namun khususnya bagaimana penerapannya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah."
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala SMP Muhammadiyah 1 Gamping, Hj. Umi Rochmiyati, S.Pd. Menurutnya, seminar tersebut dilakukan guna meningkatkan wawasan kecerdasan majemuk sekaligus korelasi penerapannya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. "Kegiatan ini merupakan penguatan pemahaman karakter multiple intelegency dalam kegiatan di sekolah. Hal ini dilakukan karena MGS memiliki tujuan memaksimalkan kecerdasan individu siswa sesuai dengan bakat dan minat, sehingga pengelolaan pendidikan berbasis multiple intelegensy harus benar-benar dikuasai seluruh guru MGS," ujar Kepsek yg juga menjabat Direktur MGS ini.
Melalui seminar, Dr. Yuli Fajar Susetyo, M.Si., menyampaikan bahwa konsep kecerdasan majemuk mengedepankan kekuatan dan potensi individu, serta mengimplikasikan bahwa semua anak memiliki kelebihannya masing-masing.
“Konsep kecerdasan majemuk mengedepankan kekuatan dan potensi individu, serta mengimplikasikan bahwa semua anak memiliki kelebihannya masing-masing. Bagi Gardner, tidak ada anak yang bodoh atau pintar; yang ada adalah anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan," Ungkapnya.
Lebih lanjut lagi, beliau mengemukakan empat poin kunci kecerdasan majemuk, yaitu setiap orang memiliki kedelapan kecerdasan, orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai tingkat penguasaan yang memadai, kecerdasan-kecerdasan umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang kompleks, dan ada beragam cara untuk menunjukkan cerdas pada kategori tertentu.
Di akhir pemaparan materinya, Dosen sekaligus Kepala BPH RS PKU Muhammadiyah Bantul ini menyampaikan bahwa untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai kecerdasan majemuk pada diri siswa, diperlukan assessment yang komprehensif, "Assessment pemetaan kecerdasan dapat dilakukan dengan self-report dari siswa, pengamatan guru, maupun pengamatan orangtua, serta data sekunder seperti hasil belajar siswa. Setelahnya baru dapat dilakukan pengembangan kecerdasan baik melalui pembelajaran langsung maupun melalui kegiatan ekstra di sekolah." (alv/ang)